Dalam pembangunan konstruksi yang kokoh dan kuat dibutuhkan jenis dinding yang memiliki daya tahan yang kuat juga. Maka dari itu beberapa fungsi dan jenis Retaining Wall di bawah ini bisa Anda sesuaikan dengan pilihan Anda.
Fungsi dari Jenis Retaining Wall
Fungsi Retaining Wall
Setidaknya Retaining Wall memiliki 3 fungsi utama yang mana antaranya sebagai berikut ini:
Fungsi pertama yakni Active Lateral Force Soil yang artinya memiliki fungsi sebagai pencegahan runtuhnya lateral tanah semisalnya longsor atau landslide.
Fungsi kedua yakni Lateral Force Water yang mana berfungsi untuk mencegah keruntuhan tanah lateral yang disebabkan oleh tekanan air berlebih.
Fungsi ketiga ialah Flow net cut off yakni berfungsi untuk memotong aliran air pada tanah.
Selain dari ketiga fungsi utama tersebut, adapun sejumlah kegunaan lainnya yakni:
Berfungsi sebagai Flood walls atau desain dinding penopang tanah yang berada di posisi di pinggir sungai berguna dalam meminimalisir dan menahan banjir.
Memiliki fungsi pada konstruksi jalan raya yang memiliki tujuan sebagai cara memperoleh perbedaan elevasi.
Kemudian retaining wall memiliki fungsi untuk menopang serta membatasi pembangunan jalan raya maupun konstruksi kereta api di kawasan lereng.
Retaining wall pun berfungsi dalam menyangga tanah yang berada di sekitar bangunan atau gedung.
Jenis-jenis Retaining Wall
Dari Prospekku.com, Ada 8 jenis retaining wall yang dapat Anda jumpai di mana antaranya sebagai berikut ini.
Gabion Retaining Wall
Gabion retaining walls merupakan kumpulan blok yang dibuat dari kawat bronjong dan berisi batu belah sebagai komponen utamanya. Tak heran jika dinding ini dikenal juga sebagai tembok bronjong.
Bahkan, Gabion Retaining ini pun berfungsi sebagai sarana meningkatkan resapan air yang masuk ke dalam tanah.
Diaphragm Wall
Jenis dinding penopang tanah satu ini seringkali digunakan sebagai tembok pada area bawah tanah seperti basement lahan parkir atau gudang penyimpanan.
Dinding penahan ini dibuat dengan menggali tanah dan rangka dari hasil cor besi beton bertulang untuk dinding basement.
Tak hanya itu, diaphragm wall pun dibuat untuk pengeringan air atau dewatering.
Dinding Penopang Tanah Gravity
Seperti namanya, Dinding penopang tanah gravity ini digunakan untuk bobot massa yang dihasilkan dari bentuk badan konstruksi tembok.
Perhitungan dinding ini pun biasanya cocok untuk area timbunan tanah atau tebing yang landai.
Dibuat dari bongkahan batu atau beton bertulang reinforced concrete ini memang memiliki desain retaining wall beton yang unik
Sheet Piles
Sheet piles adalah jenis dinding yang biasanya dibangun tepat di daerah pinggir air. Hal ini karena Sheet Piles berfungsi sebagai bendungan air atau dam.
Metode pembangunan dinding dengan memanfaatkan material beton prategang atau prestressed concrete.
Contiguous Pile dan Soldier Pile
Kedua jenis dinding ini memiliki material pembangunan yang sama yakni dengan mengkombinasikan rangkaian bored pile dan bentonite cement pile.
Yang membedakan keduanya adalah contiguous pile bersifat sementara dan kedap air, sementara soldier pile tidak begitu.
Revetment Retaining Walls
Revetment merupakan jenis dinding yang digunakan pada pada pinggiran pantai atau tepi sungai. Sebab jenis retaining wall berfungsi untuk memperkuat tanah pada lahan miring bahkan dapat melindunginya dari adanya gerusan atau longsor yang disebabkan abrasi.
Desain Dinding Penopang Tanah Beton
Jenis retaining terakhir ini dibuat dengan cara menumpukkan kumpulan blok beton dengan memanfaatkan sistem pengunci antar blok. Hal ini dilakukan agar tidak ada beton yang bergeser saat pemasangan di lokasi.
Nah itulah penjelasan mengenai berbagai fungsi dan jenis retaining wall. Dengan demikian Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan pembangunan proyek konstruksi Anda.
إرسال تعليق