Setelah sebelumnya kami telah membahas apa itu HIRADC (Klik untuk baca), maka sekarang kami akan membahas bagaimana cara membuat HIRADC dan K3. Sebelumnya, HIRADC adalah singkatan dari Hazard Identification and Risk Assesment plus Determinan Control. Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai proses identifikasi serta pengendalian risiko dari suatu pekerjaan dalam lingkup aktivitas perusahaan.
Nah sebelumnya kita pahami dulu apa itu bahaya. Bahaya adalah sumber atau keadaan atau tindakan yang berpotensi untuk menciderai manusia sehingga mengakibatkan PAK dan Kecelakaan Kerja. Sementara itu, risiko adalah kombinasi dari suatu kemungkinan atas adanya bahaya atau paparan yang apabila dibiarkan akan mengakibatkan cidera atau kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Bagaimana Cara Membuat HIRADC
Sekarang kita langsung pada pokok pembahasan dari tulisan ini yaitu bagaimana cara membuat HIRADC dengan mudah. Yuk simak
1. Tentukan Jenis Pekerjaan
Pertama Kita bisa menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan. Jenis Pekerjaan ini dituliskan secara spesifik kerjanya. Contoh dari jenis pekerjaan adalah mengelas, menggerinda dan lainnya.
2. Buat Potensi Bahaya dan Risikonya
Dari jenis pekerjaan tersebut kita tentukan potensi bahaya apa yang bisa muncul atau berkemungkinan mengakibatkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Contoh dari potensi bahaya adalah terkena percikan api. Sementara itu risiko adalah respon yang diakibatkan dari bahaya tersebut. Contoh risiko adalah :sakit mata.
3. Berikan Penilaian
Cara membuat penilaian adalah dengan menentukan masing-masing kemungkinan terjadi serta tingkat keparahan yang diakibatkan. Contohnya kemungkinan misalnya sangat jarang (1) x keparahan luka ringan (1). Kita bisa membuat skalabilitas mulai dari angka 1 sampai dengan angka 5.
4. Membuat Pemetaan Risiko
Cara membuat pemetaan risiko ini dirumuskan dengan nilai kemungkinan x tingkat keparahannya contohnya (1) x (1) = 1 dituliskan sebagai low risk. Adapun tingkatan risiko ini bisa dibuat dalam skalabilitas 1 (low risk) sampai dengan 5 atau (extreme risk)
5. Pengendalian Risiko
Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan pengendalian risiko sesuai dengan hierarki pengendalian risiko. Adapun ada lima tahap pengendalian risiko diantaranya adalah
• Eliminasi yaitu menghilangkan atau mengeliminasi bahaya yang timbul
• Substitusi yaitu mengganti peralatan atau keadaan yang menimbulkan bahaya
• Engineering control yaitu dengan menambahkan atau memberikan perekayaasaan teknik terhadap suatu peralatan kerja agar bahaya bisa dihindari.
• Administrasi yaitu dengan mengatur dari segi administrasi pekerja misalnya dengan pengawasan, pelatihan ataupun rotasi
• APD yaitu dengan mencegah kecelakaan memakai alat pelindung diri ( Artikel mengenal alat pelindung diri : klik untuk baca)
Contoh HIRADC
Nah itu dia langkah sederhana yang bisa kita lakukan dalam membuat HIRADC. Sebenarnya membuat HIRADC lebih kompleks akan tetapi jika diambil garis besarnya kurang lebih seperti itu. Jika ada kekurangan mohon ditambahkan. Salam Safety!
Baca Juga: Matriks HIRADC
إرسال تعليق