Petir seringkali menjadi hal yang membahayakan bagi manusia. Fenomena alam ini mengakibatkan bahaya seperti kebakaran dan juga kematian singkat. Untuk itu kita harus tahu bagaimana cara mengelola bahaya yang diakibatkan oleh petir. Yuk safetyzen kita simak penjelasannya!
Apa Itu Petir
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Besarnya arus petir adalah berkisar 5000 - 10.000 Ampere dan panas mencapai 30.000° C, sehingga dampak yang terjadi pada objek yang tersambar petir adalah kerusakan mekanis, terbakar atau kerusakan karena arus dan tegangan petir.
Petir merupakan gejala alam yang bisa dianalogikan dengan sebuah kondensator raksasa, saat lempeng pertama berupa awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng keduanya adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud) yang salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terbentuk dari awan Cumulonimbus dan terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
( Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Petir )
Potensi Bahaya Sambaran Petir
1) Sambaran Petir Langsung Melalui Bangunan
Sambaran petir yang langsung mengenai struktur bangunan rumah, kantor dan gedung, tentu saja hal ini sangat membahayakan bangunan tersebut berserta isinya karena dapat menimbulkan kebakaran, kerusakan perangkat elektrik atau elektronik atau bahkan korban jiwa. Maka dari itu setiap bangunan di wajibkan memasang instalasi penangkal petir atau anti petir.
Cara penanganannya adalah dengan cara memasang terminal penerima sambaran petir serta instalasi pendukung lainnya yang sesuai dengan standar yang telah di tentukan. Terlebih lagi jika sambaran petir langsung mengenai manusia, maka dapat berakibat luka atau cacat bahkan dapat menimbulkan kematian. Banyak sekali peristiwa sambaran petir langsung yang mengenai manusia dan biasanya terjadi di area terbuka.
2) Sambaran Petir Melalui Jaringan Listrik
Bahaya sambaran petir ini sering terjadi, petir menyambar dan mengenai sesuatu di luar area bangunan tetapi berdampak pada jaringan listrik di dalam bangunan tersebut, hal ini karena sistem jaringan distribusi listrik/PLN memakai kabel udara terbuka dan letaknya sangat tinggi, bilamana ada petir yang menyambar pada kabel terbuka ini maka arus petir akan tersalurkan ke pemakai langsung.
Cara penanganannya adalah dengan cara memasang perangkat surge arrester sebagai pengaman tegangan lebih (over voltage). Instalasi surge arrester listrik ini dipasang harus dilengkapi dengan sistem pentanahan.
3) Sambaran Petir Melalui Jaringan Telekomunikasi
Bahaya sambaran petir jenis ini hampir serupa dengan yang ke-2, akan tetapi berdampak pada perangkat telekomunikasi, misalnya telepon dan PABX. Penanganannya dengan cara pemasangan arrester khusus untuk jaringan PABX yang di hubungkan dengan pentanahan.
Bila bangunan yang akan di lindungi mempunyai jaringan internet yang koneksinya melalui jaringan telepon maka alat ini juga dapat melindungi jaringan internet tersebut.
Ada 2 jenis kerusakan yang di sebabkan sambaran petir, yaitu :
• Kerusakan Thermis, kerusakan yang menyebabkan timbulnya kebakaran.
• Kerusakan Mekanis, kerusakan yang menyebabkan struktur bangunan retak, rusaknya peralatan elektronik bahkan menyebabkan kematian.
( Sumber : https://pakarpetir.co.id/bahaya-petir/ )
Teknik Aman Bagi Manusia dari Sambaran Petir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan sejumlah tips aman dari sambaran petir yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri, antara lain :
1. Segera masuk ke dalam ruangan saat mendengar suara petir/guntur
Ketika anda sedang beraktivitas di luar ruangan dan tiba-tiba mendengar guntur, segeralah mencari tempat perlindungan. Tempat yang paling aman agar terhindar dari sambaran petir adalah masuk ke dalam ruangan. Selain ruangan, Anda juga bisa berlindung di dalam mobil.
2. Jauhkan diri dari kolam renang
Saat hujan disertai petir, sebaiknya anda tidak berenang atau berada di dalam kolam renang. Jika Anda sedang berada di dalam kolam renang, segeralah naik dan menjauh. Berada di dalam kolam renang berbahaya karena petir dapat menghantarkan energi ke air.
3. Jangan berteduh dibawah pohon
Jangan sekali-sekali berlindung di bawah pohon ketika hujan disertai petir. Berteduh di bawah pohon justru berbahaya karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh.
4. Jauhi sesuatu objek yang tinggi
Petir cenderung memilih obyek yang tinggi sebagai obyek sambarannya. Obyek tinggi bisa berupa tiang listrik, menara, atau pohon. Jadi sebaiknya jauhkan diri dari obyek-obyek tinggi saat melihat kilatan-kilatan petir.
5. Hindari tanah lapang
Saat Anda sedang melakukan aktivitas di sawah, lapangan, atau taman, segeralah mencari tempat berlindung jika terjadi hujan beserta petir. Petir selalu mencari tanah untuk melepaskan energinya. Akan sangat berbahaya bila Anda tidak segera mencari tempat berlindung.
6. Jangan naik sepeda motor
Jika Anda sedang berkendara dengan sepeda motor, lalu tiba-tiba hujan dan terjadi petir, jangan memaksakan diri untuk terus berkendara. Segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung.
7. Beri jarak dengan orang lain
Jika anda sedang berteduh dari hujan yang disertai petir di luar ruangan, ternyata kita tidak dianjurkan untuk berdiri terlalu dekat dengan orang lain. Sebaiknya atur jarak sekitar 3-5 meter dengan orang lain agar terhindar dari energi saat ada petir.
(Sumber : https://kabar24.bisnis.com/read/20191217/79/1182300/7-tips-mengindari-petir-menurut-bmkg )
Mengenal Instalasi Penyalur Petir
Instalasi penyalur petir ialah seluruh susunan sarana penyalur petir terdiri atas penerima (Air Terminal/Rod), Penghantar penurunan (Down Conductor), Elektroda Bumi (Earth Electrode) termasuk perlengkapan lainnya yang merupakan satu kesatuan berfungsi untuk menangkap muatan petir dan menyalurkannya ke bumi.
Jenis instalasi penyalur petir :
Tipe Sangkar Faraday
Dengan cara membuat kurungan atau sangkar Faraday yaitu dengan menyusun dan mendirikan tiang – tiang yang tingginya di sesuaikan dengan bangunan yang akan dilindungi dari sambaran petir, dimana tiang -tiang tersebut dihubungkan dengan kawat tembaga membentuk kurungan atau sangkar yang mempunyai mata jala dengan jarak tidak lebih dari 30 meter antara titik potongannya. Sistem pemasangan dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas dari sistem Franklin tetapi biayanya lebih mahal dan mengganggu keindahan.
Komponen :
- Alat penerima kawat mendatar
- Kawat dari tembaga (bare copper)
- Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah yang basah (down conductor + grounding)
Perlindungan :
- Perlindungan bangunan dengan memasang jala dengan konduktor untuk menutupi permukaan dari bangunan
- Jarak antar kawat mendatar tidak melebihi 20 m pada titik -titik yang tertentu diberi ujung vertikal ½ m
Tipe Franklin
Pengamanan bangunan terhadap sambaran kilat dengan menggunakan sistem penangkal petir Franklin merupakan cara yang tertua namun masih sering digunakan karena hasilnya dianggap cukup memuaskan, terutama untuk bangunan-bangunan dengan bentuk tertentu, seperti misalnya : menara, gereja dan bangunan-bangunan lain yang beratap runcing
Komponen:
- Lightning rod atau air terminal, alat penerima logam tembaga (logam bulat panjang runcing)
- Down Conductor, kawat penyalur dari tembaga telanjang (bare copper)
- Ground Rod, pentanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah basah. Batang elektrode pentanahan dibuat seperti kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan
Perlindungan :
- Sistem perlindungan dengan bentuk sudut ± 450.
- Batang yang runcing, dipasang paling atas, dan batang tembaga elektrode yang ditanamkan.
- Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah tetapi jangkauannya terbatas.
Tipe Radioaktif
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir dan dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan yang dihasilkan oleh proses ionisasi. Maka, penggagalan proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai zat radiasi misalnya Radium 225 dan Amerisium 235 , karena 2 zat ini mampu menghamburkan ion yang bisa menetralkan muatan listrik awan. Sedangkan, manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah muatan pada Ujung Finial atau Splitzer dan bilamana awan yang bermuatan besar yang tidak mampu dinetralkan zat radiasi, kemudian akan menyambar dan condong mengenai penangkal petir ini. Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya, berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi pemakaian zat radiasi dimasyarakat.
Komponen :
- Elektrode, Udara di sekeliling elektrode akan diionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari isotop americum 241. Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion (Minimal 10,8 ion/detik)
- Coaxial cabel, Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang menuju tanah, maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi. Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan seluruh unit mempunyai potensial yang sama dengan bumi. Sehingga benda-benda yang berada di sekitar sistem akan aman.
- Pentanahan, Perlu tes lokasi geografis dari pentanahan dimana untuk tahanan tanah maksimal 5 ohm.
Elektrostatik
Ada 3 prinsip penting yang dimiliki Penyalur Petir Elektrostatik, yaitu :
- Penyaluran arus yang sangat kedap atau tertutup dari sekitar dengan menggunakan terminal penerima dan kabel pengantar khusus yang bersifat isolasi tinggi.
- Menciptakan elektron bebas awal yang besar sebagai streamer emission pada bagian puncak.
- Sistem penangkal petir ini terbagi dalam 2, yaitu terminal elektrostatik yang diletakkan di puncak bangunan sebagai penangkal petir dan electrostatic carrier (kabel penghantar) yang masuk ke dalam tanah. Penggabungan electrostatic terminal dan electrostatic carrier yang memiliki isolasi tegangan tinggi penangkal petir.
Keuntungan :
1. Non radioaktif
2. Mampu menerima sambaran petir sebesar 150 kA
3. Tidak menggunakan radio elemen, baterai, atau solar sel
4. Mengantisipasi secara dini sambaran petir dengan aktif
5. Memberikan efek radius proteksi yang cukup luas
( Sumber : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 02 Tahun Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir dan Tugas Materi “Penangkal Petir dan Lift” oleh Muhammad Nur Sururi yang diakses melalui https://id.scribd.com/doc/313165096/K3-Petir-Lift )
إرسال تعليق