Bekerja di laboratorium memang terlihat menyenangkan, meski begitu harus memiliki kewaspadaan yang tinggi sebab potensi kecelakaan yang besar, disinilah K3 laboratorium berperan. Apa itu K3 pada laboratorium? Berikut penjelasannya.
Mengenal K3 Laboratorium
Kesehatan dan Keselamatan Kerja tidak hanya berlaku pada kawasan terbuka atau tempat tertentu namun juga berlaku penting pada kawasan laboratorium.
Dari namanya kita tahu bahwa K3 laboratorium merupakan upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan para pekerja laboratorium.
Dengan pelaksanaan K3 yang benar dan sesuai, adanya risiko kecelakaan dapat dicegah atau setidaknya mengurangi risiko tersebut. Dengan adanya K3 laboratorium akan tercipta suasana yang aman dan nyaman, sehingga dapat meningkatkan produktivitas para pekerja di laboratorium.
Laboratorium sendiri memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap potensi kecelakaan dan PAK—Penyakit akibat kerja. Seperti yang kita tahu laboratorium berkaitan erat dengan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya.
Dengan dilaksanakannya K3, ruang laboratorium akan tetap aman setidaknya selama pelaksanaan K3 berlangsung dengan benar.
Pentingnya dan Tujuan K3 Laboratorium
Laboratorium sendiri merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang sangat penting dan berkaitan dengan teknologi peralatan yang padat modal dan padat pakar, juga berkaitan dengan ketepatan terapi.
Selain itu laboratorium merupakan unit yang dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu untuk menjamin keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya laboratorium merupakan unit yang berkaitan dan alat dan bahan kimiawi yang berbahaya, sehingga sangat diperlukan adanya prosedur K3 demi menciptakan pelayanan baik dan menjamin keselamatan.
Maka dengan ini, K3 laboratorium memiliki beberapa kepentingan manfaat diantaranya:
Staf Aman dan Sehat
Tujuan utama dari adanya K3—Kesehatan dan keselamatan kerja yakni agar staff atau pegawai menjadi lebih sadar akan keselamatan dan kesehatan dirinya.
Dengan penerapan K3 maka risiko kecelakaan dapat berkurang, yang mana risiko ini kerap terjadi di lab atas kurang kesadaran pengelola laboratorium dalam menerapkan sistem kesehatan keselamatan kerja (K3).
Dengan menerapkan K3 secara benar maka pencegahan dan meminimalkan risiko kecelakaan di lab dapat berhasil.
Pelayanan Lancar
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa penerapan K3 dapat menciptakan pelayanan yang lancar dan memuaskan.
Sebab, tanpa didasari dengan adanya K3 kecerobohan di laboratorium yang membuat kemungkinan-kemungkin merugikan bisa saja terjadi.
Patient Safety Terjamin
Seperti yang kita tahu bahwa laboratorium merupakan salah satu tempat uji kesehatan para pasien. Dengan adanya program K3 yang benar pengujian di laboratorium dapat dilakukan secara akurat. Dengan begitu keselamatan pasien dapat lebih terjamin, hal ini berlaku K3 laboratorium rumah sakit.
Kinerja Meningkat
Infrastruktur laboratorium ikut andil terhadap resiko kecelakaan kerja yang dapat di ruang lab. Di dalam laboratorium sendiri ada banyak kegiatan yang dilakukan, hal ini tidak luput dalam penggunaan berbagai jenis bahan kimia yang berbahaya.
Dengan tidak adanya K3, para pekerja menjadi lebih was-was dan tertekan sehingga kinerja menjadi menurun. Sebaliknya dengan adanya K3 para staf laboratorium dapat bekerja dengan lebih leluasa, aman dan nyaman.
Kesejahteraan Meningkat
Kecerobohan di dalam laboratorium bisa saja terjadi dan fatalnya dapat membuat resiko kecelakaan. Dengan program K3 kecerobohan yang berdampak pada kecelakaan dapat dicegah dan diminimalisirkan. Maka dengan demikian akan terciptanya kesejahteraan yang meningkat.
Oleh sebab itulah sangat penting diadakan program K3 di ruang laboratorium. Tanpa adanya K3 laboratorium bisa menjadi tempat yang sangat berbahaya dan berdampak serius.
Pernah melihat kabar adanya kebakaran di laboratorium? Hal tersebut tidak luput dengan pelaksanaan K3. Artinya pelaksanaan program Kesehatan dan keselamatan Kerja dapat mencegah hal tersebut terjadi.
Lalu, bagaimana prosedur penerapan program kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium?
Prosedur Pelaksanaan K3 di Laboratorium Kimia
Dari environment-indonesia.com ada beberapa prosedur yang merupakan bagian dari SOP K3 laboratorium kimia yang mana diantaranya adalah sebagai berikut:
Pakaian Laboratorium
Pertama setiap orang yang bekerja di laboratorium harus menggunakan pakaian laboratorium yang berupa jas, bukanlah sembarang berpakaian.
Sebab jas lab ini telah disesuaikan dengan peraturan keselamatan kerja di laboratorium yang disertai dengan sarung tangan dan pelindung lain.
Rambut wajib diikat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kontaminasi pada bahan-bahan yang ada di laboratorium.
Selain daripada itu alas kaki pun diharuskan untuk menggunakan sepatu safety dan hindari penggunaan perhiasan yang rusak karena bahan kimia.
Pemindahan Bahan Kimia
Dalam pemindahan bahan kimia harus sesuai dengan jumlah yang diperlukan, dilarang menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
Untuk menghindari kontaminasi dan menerapkan prosedur keselamatan kerja, sebaiknya jangan mengembalikan bahan kimia pada botol asal.
Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi
Dalam melakukan pemanasan larutan dengan tabung reaksi, sebaiknya isi tabung reaksi sebagian saja. Pastikan pula pemanas ada di bagian bawah larutan.
Goyangkan tabung reaksi sehingga pemanasan larutan dilakukan secara merata. Agar percikan larutan tidak mengenai orang lain, arahkan mulut tabung pada tempat.
Pemindahan Bahan Kimia Padat
Dalam pemindahan bahan kimia yang berupa zat padat, gunakan sendok atau alat yang bukan berasal dari bahan logam. Jangan mengeluarkannya secara berlebihan dan lakukan secara perlahan.
Pindahkan peralatan yang terbebas dari kontaminasi untuk lebih optimal dan jangan menggunakan sendok yang sama untuk berbagai jenis zat kimia lain.
Pemanasan dalam Gelas Kimia
Gunakan alat berbentuk kaki tiga untuk menopang gelas kimia dalam memanaskan larutan. Sebagai upaya menghindari pemanasan yang bersifat mendadak, pastikan batang gelas terletak pada gelas kimia.
Untuk menghindari adanya tumpahan dari alat yang dapat merusak atau berbahaya, maka isikan air pada gelas dengan jumlah seperempat saja.
Peralatan dan Cara Kerja
Prosedur dalam penggunaan peralatan bahan kimia pun perlu Anda perhatikan. Contohnya dalam memegang botol reagen, Anda bisa memegang bagian label pada telapak tangan serta hindar pecahan kaca dari alat dan bahan yang berasal dari kaca.
Gunakan sarung tangan saat menggunakan peralatan di lab, hal ini dilakukan untuk mengamankan diri kita dari risiko terluka akibat pecahan kaca.
Selain itu, Anda harus pandai dalam menghindari cairan yang bisa menyebabkan kecelakaan saat melakukan praktikum.
Pembuangan Limbah
Limbah yang berasal dari penggunaan bahan berbahaya dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu dalam pembuangan limbah harus dilakukan prosedur yang tepat.
Salah satunya tidak membuang secara langsung ke lingkungan, melainkan membuangnya pada tempat khusus yang berdasarkan kriteria.
Secepat mungkin Anda harus membuang limbah bahan kimia setelah menggunakannya.
Khususnya limbah yang berbentuk cair, tidak terlarut didalam air serta beracun alangkah baiknya untuk dikumpulkan pada suatu tempat yang telah dilabeli dengan sejelas-jelasnya yang nantinya dikelola oleh pihak yang memiliki wewenang dalam pengolahan limbah sesuai dengan jenisnya.
Terkena Bahan Kimia
Jika terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan seperti terkena bahan kimia setelah kecelakaan di lab, sebaiknya Anda tidak perlu terlalu panik, melainkan meminta bantuan pada orang terdekat dan bersihkan luka dengan air bersih.
Jika terkena kulit, jangan digaruk, korban bisa keluar dari lab untuk menghirup banyak oksigen.
Bahan Kombinasi yang Perlu Dihindari
Jika Anda bekerja di laboratorium, pastikan Anda memahami bahan-bahan di laboratorium yang memiliki sifat berbeda dan berpotensi kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam menghindari kombinasi bahan kimia yang berbahaya.
Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus memahami seluruh MSDS dari bahan-bahan yang digunakannya.
Gas Berbahaya
Selain bahan kombinasi adapun gas yang dapat menimbulkan potensi bahaya dan bahkan kecelakaan jika tidak ditempatkan pada posisi yang baik.
Salah satu contoh gas berbahaya diantaranya gas HF, HCl, klorin, nitrat dan nitrit serta sulfur dioksida yang dapat menimbulkan iritasi.
Bekerja di laboratorium membuat Anda harus bisa menghindari berbagai kecelakaan, salah satunya akibat kebocoran gas monoksida yang mematikan hingga gas hidrogen sianida yang beraroma dan gas beracun bagi kesehatan.
Demikianlah beberapa prosedur di laboratorium khususnya laboratorium yang berkaitan dengan bahan kimia.
Sekian penjelasan mengenai K3 laboratorium beserta tujuan dan prosedurnya. Semoga dengan penjelasan di atas, Anda memahami pentingnya K3—kesehatan dan keselamatan kerja di berbagai kawasan kerja termasuk laboratorium.
Posting Komentar