Bagi beberapa orang yang bekerja di bidang konstruksi baja, pastinya tidak asing dengan beberapa metode perhitungan struktur baja yang akan dibahas kali ini. Bahkan mungkin, salah satu dari 3 metode perhitungan ini sering Anda gunakan, dalam setiap proyek konstruksi baja yang dikerjakan.
Meskipun demikian, tak ada salahnya jika Anda lebih mengenal 3 metode pengukuran untuk struktur baja ini. Bahkan mungkin, bisa menjadi pengetahuan baru bagi Anda yang sebelumnya belum mengenal 3 metode perhitungan struktur pada baja ini.
Perhitungan Struktur Baja yang Biasa Dilakukan Pada Proyek Konstruksi
Proses perhitungan memang menjadi hal yang paling utama, yang wajib dilakukan dalam setiap proyek konstruksi. Tak terkecuali dengan proyek konstruksi baja ini. Dimana dalam proyek konstruksi ini, dikenal dengan 3 metode perhitungan. Diantaranya :
1.Allowable Stress Design (ASD)
Metode ini sering disebut juga dengan metode perhitungan elastis. Merupakan suatu perhitungan yang mengandalkan perencanaan beban kerja. Dalam arti, kombinasi beban struktur baja yang dihitung, tanpa disertai beban terfaktor. Namun hanya berupa faktor keamanan saja (security factor).
Sementara perhitungannya adalah sebagai berikut :
Fa < Fy / Ω
Fa Ω / Fy < 1.00
Keterangan :
Fa : tegangan aktual
Ra : ketahanan/kekuatan baja
Fy / Ω : kekuatan/ketahanan ijin
Ω : safety factor
2. Metode Plastic Design (PD)
Metode perhitungan yang satu ini dilakukan, dimana baja telah mencapai tegangan leleh. Sementara beban yang biasa digunakan adalah beban kerja, yang nantinya akan dikalikan dengan koefisien beban.
Metode perhitungan struktur baja dengan metode ini memang dikenal karena perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan 2 faktor beban sekaligus. Diantaranya Load Factor (LF)untuk beban gravitasi sebesar 1,7, dan juga untuk beban sementara yaitu dengan angka 1,7.
3. Load Resistance Factor Design (LRFD)
Bisa dibilang, metode perhitungan LRFD ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi baja. Hal ini dikarenakan, metode LEFD dianggap lebih praktis, dan bisa menghemat biaya.
Adapun rumusnya yaitu sebagai berikut,
i w¥i Qi ≤ áµ R n
Q : Semua beban
¥ : Faktor beban
R : Semua faktor ketahanan baja
áµ : Faktor ketahanan dalam metode LRFD yang baru
Demikian penjelasan mengenai 3 metode yang biasa digunakan dalam perhitungan struktur baja. Para pekerja konstruksi baja, biasanya akan menggunakan salah satu dari ke-3 metode tersebut, untuk melakukan penghitungan struktur pada baja, yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap proyek baja yang dikerjakan.
Posting Komentar