Berbicara soal ergonomi, ada beberapa tools yang digunakan untuk mengukurnya. Diantaranya seperti OWAS, QEC, RULA dan REBA. lantas apa perbedaan antara mereka?
Berikut ini beberapa kelebihan tools tersebut dan kekurangannya.
Kelebihan dan Kekurangan Metode OWAS
Penilaian Ergonomi Quick Exposure Checklist (QEC)
Metode yang dapat dipakai untuk menilai secara cepat risiko pajanan terhadap Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) atau gangguan otot rangka yang berhubungan dengan pekerjaan (Li and Buckle, 1999a dalam stanton et al., 2005).
Metode ini dikembangkan dan dievaluasi oleh Dr. Guangyan Li dan Profesor Peter Buckle yang didukung oleh penelitian dari Roben Center for Health ergonomic, University of Survey dan 150 praktisi Kesehatan dan Keselamatn Kerja United Kingdom (HSE UK, 2005).
Merupakan checklist yang memiliki tingkat sensitivitas dan kegunaan yang tinggi, diterima secara luas dan memiliki tingkat keandalan yang tinggi.
QEC mampu memberikan evaluasi terhadap tempat kerja, perancangan peralatan dan fasilitas.
Kegunaan QEC
Mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang berkaitan dengan MSDs
Mengevaluasi tingkat resiko (risk exposure levels) yang dialami oleh area tubuh yang berbeda-beda.
Menyarankan tindakan yang dibutuhkan untuk mengurangi resiko yang ditemukan
Mengevaluasi efektivitas interfensi ergonomi di tempat kerja.
Menyadarkan user tentang adanya resiko musculosceletal di tempat kerja.
Kelebihan QEC
Mencakup sebagian besar faktor resiko fisik yang berkaitan dengan WMSD.
Mempertimbangkan kebutuhan user dan dapat digunakan oleh user yang belum berpengalaman.
Mempertimbangkan kombinasi dan interaksi di antara beberapa faktor resiko yang terdapat di tempat kerja.
Memiliki tingkat sensitivitas dan kegunaan (usabilitas) yang tinggi.
Memiliki tingkat keandalan yang tinggi (inter maupun intraobserver)
Mudah dipelajari dan digunakan
Kekurangan QEC
Hanya fokus terhadap faktor-faktor fisik yang terdapat di tempat kerja.
Nilai (Score) exposure dan saran perbaikan (suggested action levels) masih perlu divalidasi.
Masih diperlukan training dan pengalaman praktek untuk user yang belum berpengalaman untuk meningkatkan keandalan hasil pengukuran.
RULA ( Rapid Upper Limb Assessment )
RULA dikembangkan oleh McAtamney dan Corlett dari University of NNottingham Institute of Occupational Ergonomics, United Kingdom pada tahun 1993 (Stanton et al., 2005).
Pertama kali dijelaskan dalam bentuk jurnal aplikasi ergonomi pada tahun 1993. RULA diperuntukkan dan dipakai pada bidang ergonomi dengan bidang cakupan yang luas (McAtamney et al, 1993).
Suatu metode penilaian postur utuk menentukan risiko gangguan kesehatan yang disebabkan oleh tubuh bagian atas.
RULA merupakan metode analisis cepat dan sistematik dari risiko postur terhadap pekerja.
Analisis dapat dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi untuk menggambarkan atau memperlihatkan efektivitas dari pengendalian yang telah dilaksanakan.
Kelebihan RULA
Menganalisis setiap anggota tubuh secara spesifik, sehingga didapatkan hasil yang valid dan reliable
Terdapat skor tunggal untuk masing-masing kerja
Perhitungannya sederhana
Dapat digunakan untuk menganalisis posisi kerja duduk atau tidak berpindah tempat (sedentary)
Kekurangan RULA
Hanya menganalisis tubuh bagian atas, sehingga diperlukan kombinasi dengan metode lain
Diperlukan latihan sebelum menggunakan RULA
REBA ( Rapid Entire Body Assessment )
Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menilai tingkat risiko dari sebuah postur kerja seperti punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki.
REBA dikembangkan oleh Sue dan Hignett dan dikenalkan pertama kali kepada publik pada tahun 2000.
Pengembangan metode ini didasarkan pada beberapa metode assessment ergonomika sebelumnya seperti NIOSH Lifting Equation, Rating of Perceived Exertion, OWAS, Body Part Discomfort Survey dan Rapid Upper Limb Assessment (Sue dan Hignett, 2000).
REBA membagi bagian tubuh menjadi 6 bagian yaitu: trunk (badan), neck (leher), legs (kaki), upper arms (lengan atas), dan lower arms (lengan bawah
Kekurangan REBA adalah
Tidak ada perhitungan durasidan frekuensi;
hasilnya dapat bias karena validitas dan reliabilitas rendah dalam hubungannya pada kebutuhan yang spesifik untuk penilaian ergonomi.
Kelebihan REBA adalah
Berdasarkan Nexgen Ergonomi, Inc (Web, 2002) metode REBA ini memiliki kelebihan yaitu :
Dapat digunakan untuk menganalisa postur tubuh yang stabil ataupun yang tidak stabil
Metode yang cepat untuk menganalisa postur tubuh pekerja yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Metode analisa yang peka terhadap resiko kerangka otot dalam berbagai pekerjaan
Skor akhir REBA (Grand score) dapat digunakan untuk menganalisa stasiun kerja yang membutuhkan perbaikan dengan segera.
Teknik penilaian dengan membagi-bagi tubuh kedalam segmen-segmen yang spesifik dengan memberi kode secara individual, dengan mengacu pada bidang pergerakan
DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/12652393/
https://media.neliti.com/media/publications/185645-ID-none.pdf
http://eprints.undip.ac.id/46302/3/ILVA_W_SAVITRI_22010111120014_Lap.KTI_BAB2.pdf
Hignett, S., & McAtamney, L. (2000). Rapid entire body assessment (REBA). Applied ergonomics, 31(2), 201-205.
https://www.nur-w.com/2009/05/rapid-entire-body-assessment-reba.html
http://repository.bakrie.ac.id/1174/2/01.%20BAB%20I-III.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2008200477TIBab2/page10.html
Posting Komentar